Haramnya Ucapan Selamat Natal Bagi Umat Islam
Perdebatan mengenai ucapan selamat natal selalu mengemuka ketika hari natal tiba. Ada yang pro, tapi tidak sedikit juga yang kontra. Saya tidak akan membahas kontent-kontent baik dari pihak-pihak yang pro maupun yang kontra terhadap fatwa haramnya ucapan selamat natal.
Makna Toleransi
Katanya kalo nggak mengucapkan selamat natal, berarti kita gak toleran(?!). Ini merupakan kesalahan besar dalam memahami makna toleransi. Toleransi adalah batas-batas penyimpangan yang masih diperbolehkan, masih dimaklumi dan dibiarkan. Toleransi dalam kehidupan sosial bermasyarakat dilakukan oleh mayoritas terhadap minoritas. Artinya, bila ada minoritas yang melakukan hal-hal yang berbeda dari kebiasaan mayoritas dan hal tersebut dibiarkan, berarti kelompok mayoritas telah melakukan toleransi terhadap kebiasaan tersebut.
Jadi, bila kita, umat Islam yang mayoritas, membiarkan umat lain beribadah menurut agamanya, itu adalah bentuk toleransi. Bagaimana dengan turut mengucapkan “Selamat Natal”? Tentu hal tersebut bukan TOLERANSI, melainkan PARTISIPASI.
Dasar Hukum Islam
Kita sama-sama tahu bawah dasar hukum Islam ada 4:
1. Alquran
2. Hadits
3. Ijma’
4. Qiyas
Point 3 merupakan point yang akan saya garis bawahi karena berhubungan dengan tema yang sedang kita bicarakan.
Ijma merupakan kesepakatan ulama atau pendapat mayoritas ulama/jumhur ulama dalam menetapkan hukum sesuatu apakah halal atau haram. Apabila ada perbedaan pendapat dikalangan ulama, maka yang wajib kita ikuti dan diambil adalah pendapat mayoritas ulama. Bukan pendapat 1-2 ulama saja yang diambil.
Mayoritas ulama telah sepakat dengan haramnya ucapan selamat natal. Pasti, dan sudah menjadi sunnatullah, akan ada ulama yang berpendapat berbeda dengan memperbolehkan ucapan selamat natal. Lantas, siapa yang seharusnya diikuti umat Islam? Mengacu pada ketentuan dasar hukum Islam di atas, maka ijma’ para ulama-lah yang seharusnya kita ikuti.
Ketakutan Tidak Berdasar
Yang paling ditakutkan oleh anak-anak muda dan orang-orang zaman sekarang adalah, takut dianggap tidak toleran atau dianggap tidak menghargai bila tidak mengucapkan selamat natal. Penyebabnya karena umat Kristen mengucapkan selamat hari raya, kenapa kita tidak membalasnya dengan mengucapkan selamat natal? Perasaan hati tidak enak. Terjadi pertarungan antara id dan super ego untuk memenangkan apa yang seharusnya dilakukan. Id selalu mencari kesenangan, sementara superego menggunakan nilai2 agama. Bersyukurlah umat Islam yang memenangkan super egonya, karena tidak enak di mata Allah tentu lebih mulia dibandingkan tidak enak di mata manusia.
Saya sejak kecil hingga kuliah berteman dengan teman dari berbagai macam agama, terutama ketika kuliah, tidak sedikit teman-teman saya yang bergama Kristen. Apakah mereka mempermasalahkan ketika saya tidak mengucapkan selamat natal? Tidak sama sekali. Kadang memang muncul perasaan tidak enak, tapi akan menjadi perasaan lega ketika hal tersebut mampu kita lewati. Berbeda bila kita melanggar perintah Allah, maka perasaan tidak enak akan terbawa selamanya.
Namun dari itu semua, saya tetap menghormati pendapat ulama yang memperbolehkan mengucapkan selamat natal.
saya setuju dengan pemahaman di atas..teman2 saya yg non muslim jg banyak, ga masalah bagi mereka ko kalau ga diucapin…sama seperti kita yg ga ketika lebaran ga diucapin mereka….ga penting kaleeee….masing2 aja, yg penting sosialisasi tetap berjalan baik..beres
setuju, ngapain ucapain, hormati mereka apa adanya itu udah cukup 😀
setuju pisan mang…
Ane juga setuju. Prinsip kita adalah “lakum diinukum wa liyadiin”. Untukmu agamamu untukku agamaku. Kepada teman2 non muslim yang bersikap baik terhadap kita, cukuplah kita berlaku baik, sopan, jujur dan adil terhadap mereka. Tidak usah ikut campur dengan urusan agama mereka, karena bisa jadi mereka juga tidak suka bila kita mencampuri urusan agama mereka.
Jangan menimbulkan isu SARA… tdk ada haramnya kalian sj yg terlalu berlebihan.. semua agama mngajarkan yg baik.. org2 sprti kalian ini yg menimbulkan perbedaan.. perang antr agama.. goblok..
saya setuju dengan artikel diatas, mengucapkan selamat hari natal untuk orang non muslim hukumnya haram.
Setujuuuu !!!
Gimana bisa damai negara ini. Itu pendapat bila berada dalam lingkungan mayoritas. Bagaimana jika sebaliknya kitanya berada dalam lingkungan minoritas? Tidak semua orang mampu memahami pemikiran umat islam yg seperti diutarakan diatas. Nun jauh di pedalaman kalimantan contohnya, disana memiliki adat istiadat bagi pendatang yg berkunjung wajib mengikuti adat istiadat mereka. Mengucapkan salam dan selamat merupakan suatu kewajiban antar sesama masyarakat disana dan apabila tidak dijalankan bisa2 pulang tinggal nama. Jd bagi para ulama disana mohon dipertimbangkan lagilah pemikiran seperti itu. Teringat akan peribahasa “Dimana bumi di pijak disitulah langit dijunjung”. Mungkin bisa menjadi dasar pemikirannya. Sekian.
Oraa Setujuu 😀
jangan menimbulkan ISU SARA.. post artikel yg layak.. kt kristen diajarkan utk mengasihi sesama.. menghormati agama lain.. agar indonesia kt yg kr cintai ini damai selalu..
Bukan sara, karena judulnya sudah saya tulis untuk umat Islam.
utk apa juga ngucapin selamat natal utk kalian org muslim.. kn yg rayain natal kita..
Topik agama emang paling sensitif yah.
Hi it’s me, I am also visiting this site regularly, this web site is genuinely pleasant and the visitors are really sharing pleasant thoughts.
I have read so many posts concerning the blogger lovers except this piece of writing is in fact a good piece of writing, keep it up.
It’s an amazing article in favor of all the internet viewers; they will take benefit from it I am sure.